Pandangan Hidup Tokoh di Indonesia
Pandangan Hidup Tokoh di Indonesia
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Hal inilah yang
mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua
golongan. Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan
tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup.Pandangan hidup yang
teguh merupakan pelindung seseorang. Setiap manusia memang mempunyai pandangan
hidup masing-masing. Jika seseorang tidak mempunyai pandangan hidup. Ia akan
terjerumus dalam kemalasan dan tidak akan pernah maju dalam melakukan apapun.
1. Pandangan Hidup Seorang BJ.Habibie
Sosok Bacharuddin Jusuf Habibie atau B. J. Habibie
dikenal sebagai seorang yang jenius. Kecerdasannya dalam bidang teknologi dan
sains patut diacungi jempol. Ia pernah menciptakan pesawat yang menjadi salah
satu aset bangsa Indonesia. Habibie lahir di Parepare, Sulawaesi Selatan pada
25 Juni 1963.
BJ Habibie pernah kuliah S1 Keilmuan Teknik Mesin
di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Institut Teknologi
Bandung) pada tahun 1954.Semasa berkuliah di Bandung, Habibie membayangkan
ingin berkuliah di luar negeri. Ia juga sempat putus asa dan berpikir
keinginannya tak terwujud. Namun siapa sangka, BJ Habibie dapat mengecap bangku
kuliah di luar negeri, tepatnya di kampus Rheinisch-Westflische Technische
Hochschule Aachen, Jerman, tanpa beasiswa dari negara maupun swasta.
"Saya
tidak pernah mendapatkan beasiswa, bukan karena saya bodoh. Saya belajar di
luar negeri tidak pakai beasiswa," ujar Habibie.
"Saya
cerita begini bukan mau pamer, tapi saya dan Anda (penerima beasiswa) tidak ada
bedanya. Saya beruntung belajar di bidang yang saya sukai dan tekuni walaupun
saat kuliah tidak makan, jalan kaki," ucap Habibie.
Dari prestasinya yang gemilang, akhirnya Habibie
berhasil membuat pesawat. Pesawat itu bernama N-250 gatot Kaca. Ya, ambisi
Habibie hanya satu, membuat pesawat terbang sebagai moda transportasi yang akan
menghubungkan satu daerah dengan daerah lain di Indonesia.
"Tidak
pernah saya mimpi jadi menteri, wapres, tidak nyampe. Saya hanya kehendaki
membuat pesawat terbang bukan pesawat tempur untuk membawa masyarakat ke
seluruh Indonesia. Pesawatnya bukan dibiayai dari utang, tapi dari keringat
rakyat yang ingin membangunnya," ucap Habibie.
Karena ambisinya membuat pesawat, Habibie sampai menetap
di hamburg, jerman dan bekerja di perusahaan Messerschmitt-Blkow-Blohm yang
memproduksi helikopter. Selama bekerja di sana, Habibie melakukan serangkaian
riset mengenai pesawat.Atas karyanya itu, Habibie mendapat penghargaan dari
berbagai institusi di beberapa negara, seperti Jerman, Malaysia, Inggris,
Jepang, Amerika Serikat, Prancis dan Swedia. Bahkan pemerintah Jerman
memberikan hak istimewa untuk Habibie, berupa berupa bebas visa dan kebebasan
izin tinggal.
Karena prestasinya ini, Presiden RI ke-2 Soeharto
akhirnya memberikan kepercayaan pada Habibie. Tahun 1978, Soeharto mengangkat
Habibie sebagai menteri Negara Riset dan teknologi. Ia memegang jabatan
tersebut hingga 1997.Selama menjadi menteri, Habibie mencetuskan membuat
pesawat nasional oleh PT Dirgantara Indonesia. Pesawat inilah yang bernama
N-250 Gatot Kaca. Pesawat tersebut kemudian dipertunjukkan pada tahun
1995.Habibie menjabat sebagai presiden sejak 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober
1999. Selama pemerintahannya itu, Habibie banyak mengeluarkan beberapa
kebijakan yang mengubah pandangan pemerintahan dan politik negara, seperti
membebaskan tahanan politik, membebaskan pendirian partai politik, dan
membatasi masa pemerintahan presiden hanya 2 periode.
artikel : https://www.seva.id/blog/perjalanan-hidup-b-j-habibie-si-jenius-yang-menginspirasi/
2. Pandangan Hidup Seorang RA.Kartini
Raden
Ajeng (RA) Kartini merupakan pejuang sekaligus pelopor kemajuan kaum wanita di
Indonesia. Berkat pemikiran dan usahanya, perempuan-perempuan Indonesia
memiliki pendidikan dan hak yang sama dengan laki-laki. RA Kartini lahir pada
21 April 1879 di Mayong Jepara. Setiap tanggal 21 April di Indonesia ditetapkan
sebagai Hari Kartini.
Sifat Berani dan optimis RA Kartini
ditentang oleh masyarakat sekitar karena memiliki pandangan berbeda. Karena
ingin memperjuangkan martabat perempuan, Kartini dengan berani mendobrak
aturan-aturan yang ada. Kartini menganggap bahwa perempuan harus keluar rumah
untuk belajar dan mengejar cita-cita. Tidak hanya di dalam rumah, apalagi hanya
mengurusi rumah tangga. RA Kartini juga dikenal sebagai perempuan yang mandiri. Kartini selalu mencari
cara agar pemikirannya bia tersampaikan oleh orang banyak. Meski tidak sekolah
tinggi, Kartini selalu belajar dengan usahanya sendiri. Bahkan dirinya terkenal
gemar menulis surat kepada sahabat penanya.
RA Kartini lahir dari keluarga bangsawan. Ayahnya merupakan
bupati Jepara. Meski berasal dari keluarga yang terpandang, Kartini tetap hidup
sederhana dan berteman dengan siapa saja. Berwawasan luas Dari kegiatannya
menulis surat, wawasan Kartini semakin luas. Dirinya semakin berpikir bahwa
perempuan harus memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Baik dalam pendidikan,
bekerja, dan berpendapat. Inspiratif Semua yang dilakuakn RA Kartini
menunjukkan keikhlasan dan sungguh-sungguh.
Dengan perjuangan dan
sikapnya, kini sosok RA Kartini dapat menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia
maupun negara lain. Pandangan-pandangan yang diberikan Kartini, serta semangat
perjuangannya mampu membangunkan generasi muda untuk turut semangat dan kreatif
demi bangsa dan negara.
Artikel : https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/26/191843369/sikap-teladan-dari-raden-ajeng-kartini
3. Pandangan Hidup Seorang Susi Pudjiastuti
Susi
Pudjiastuti adalah Menteri Kelautan dan Perikanan ke-6 Republik Indonesia.
Sebelumnya ia dikenal sebagai pengusaha. Ia merupakan pemilik PT ASI
Pudjiastuti Marine Product, eksportir produk-produk hasil-hasil perikanan dan
PT ASI Pudjiastuti Aviation yang mengoperasikan maskapai penerbangan Susi Air.
Perempuan
kelahiran Pangandaran ini merupakan putera Haji Ahmad Karlan dan Hajjah Suwuh
Lasminah. Kedua orangtuanya dikenal sebagai pengusaha ternak di Jawa
Tengah.Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI ini merupakan seorang pengusaha
yang terkenal dengan ketegasannya. Ia sendiri merintis bisnis di bidang
perikanan, kemudian mendirikan maskapai penerbangan.
Saat
memilih untuk berhenti sekolah (SMA), ia memulai usahanya sebagai penjual
pakaian dan bed cover. Kemudian, ia melihat Kota Pangandaran sebagai penghasil
ikan. Setelah itu, ia memanfaatkan peluang tersebut untuk beralih ke bisnis
perikanan.Dengan modal Rp750.000, Susi membeli ikan dan menjualnya ke beberapa
restoran. Setelah sempat surut, akhirnya Susi berhasil menguasai bisnis
pelelangan ikan di Pangandaran. Kemudian, ia merambah bisnisnya ke ekspor ikan
dan lobster.
Susi
Pudjiastuti pernah tak memiliki ijazah SMA selama puluhan tahun. Tanpa ijazah
itu, juga tanpa pernah menempuh pendidikan tinggi, Susi mampu bertahan dan
terus mengarungi hidup. Lini bisnis ikan yang dia miliki kian moncer, diangkat
pula jadi menteri oleh Presiden Joko Widodo. “Saya walaupun quit
school, berhenti dari sekolah, bukan berarti saya berhenti belajar. Saya juga
membaca terus, banyak. Saya suka cari tahu, saya suka exploring, traveling,
talking to orang pintar, baca apa saja to continue knowledge,” kata
Susi. Ya, di mata Susi, pendidikan tak pernah terbatas pada ruang kelas
semata. Menurut dia, ada banyak hal yang bisa dilakukan seseorang untuk
menyerap ilmu pengetahuan. Keterampilan berbisnis misalnya, tak melulu harus
makan bangku sekolah. Kemampuan dirinya mengelola PT ASI Pudjiastuti Marine
Product jelas jauh dari itu semua.
Kendati
demikian, dia menekankan bahwa orang lain tak perlu mengikuti jejaknya. Anak
Susi, Nadine Kaiser, bahkan merupakan jebolan Embry-Riddle Aeronautical
University, sebuah kampus di Florida, Amerika Serikat. Tentu saja, Susi
berseloroh bahwa pendidikan formal harus diselesaikan, oleh siapa pun itu.
“Sekolah itu harus diselesaikan. Kalau misalnya sudah terlanjur drop out
sekarang kan juga ada ujian persamaan. Bisa ikut juga kan. Just to feel good
misalnya,” ujar Susi menyinggung soal kelebihan Paket C.
Jauh sebelum
Susi mendapatkan Ijazah Paket C tersebut, perempuan berusia 53 tahun itu telah
memperolah gelar Doktor Honoris Causa (DHC). Sebuah gelar prestisius yang
diberikan sebuah universitas untuk orang-orang yang memiliki jasa dan kiprahnya
bagi masyarakat luas.Tak tanggung-tanggung, Susi mendapatkan DHC dari dua
universitas negeri terbaik di Indonesia. Pertama, dia mendapat gelar kehormatan
itu dari Universitas Diponegoro (Undip) pada 3 Desember 2016. Kedua, Susi
memperoleh gelar itu dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS)
tepat pada peringatan Hari Pahlawan, 10 Novembar 2017.
Artikel : https://kumparan.com/kumparannews/pendidikan-tanpa-batas-ala-susi-pudjiastuti-27431110790549946/full
4. Pandangan Hidup Seorang Sandiaga Uno
Pria
kelahiran Pekanbaru, 28 Juni 1969 ini memulai kariernya menjadi seorang
pegawai. Lulus dari Universitas Swasta Wichita (Wichita States University)
dengan predikat summa cum laude, Sandiaga mengawali kariernya di Bank Summa
pada tahun 1990. Lepas setahun, beliau mendapat beasiswa dari tempatnya bekerja
untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Washington George dengan IPK 4,00.
Sungguh prestasi yang sangat gemilang.
Tahun
1993 belaiu bergabung di perusahaan Singapura kemudian pindah ke perusahaan
asal Kanada. Seiring terjadinya krisis tahun 1997, perusahaan tempatnya bekerja
bangkrut sehingga hal tersebut mengakibatkannya menjadi pengangguran. Selepas
terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan tempatnya bekerja,
beliau mengambil langkah selanjutnya dengan mencari dan mendaftar pekerjaan
baru, akan tetapi hasilnya nihil, pasalnya usaha yang dilakukannya itu justru
ditolak oleh 25 perusahaan.
Pengalaman
buruk yang dialami ketika dia bekerja adalah pemicu yang membuatnya memilih
menjadi seorang konsultan keuangan yang bersama dengan sahabatnya mendirikan
usaha jasa konsultan. Namun lagi-lagi ikhtiarnya ini tidak semulus yang
dibayangkan. Banyak calon klien yang memandang sebelah mata atas upaya dan kemampuannya
hingga akhirnya selepas 6 bulan ada calon klien dari suatu perusahaan yang
memercayai dan menggunakan jasanya. Pada tahun 1998 beliau bersama dengan Edwin
Soerjadjaja mendirikan Saratoga Capital yaitu perusahaan yang bergerak dalam
bidang sumber daya alam dan infrastruktur. Saat ini beliau menjabat sebagai CEO
Saratoga Capital, pimpinan PT Adaro Energy Tbk, PT Tower Bersama Infrastruktur
Group Tbk, dan juga pendiri PT Recapital Advisor.
Majalah
Globe Asia edisi Agustus 2007 menobatkan Sandi S. Uno, sebagai orang terkaya di
Indonesia No. 122 dengan perkiraan kekayaan sebesar Rp 744 Miliar. Sandiaga Uno
memperoleh kekayaan sebesar itu melalui private equity firm yang didirikannya;
yaitu Saratoga Capital yang didirikan pada tahun 1998 dengan partner utama
Edwin Soeryadjaya dan Re-Capital yang didirikan pada tahun 1997 bersama sahabat
lamanya Rosan Roslani.Selain di perusahaan tersebut, beliau juga aktif sebagai
anggota Komite Ekonomi Nasional dan bendahara Ikatan Cendikiawan Muslim
Indonesia. Beliau di saat yang sama juga sebagai pendiri Aksi Kewirawusahaan
Sosial Indonesia, dan masih banyak lagi.
5. Pandangan Hidup Najwa Sihab
Najwa
Shihab lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 16 September 1977. Ia
mempunyai seorang ayah yang bernama Quraish Shihab dan ibu yang bernama
Fatmawaty.Anak perempuan dari Quraish Shihab ini dikenal sebagai news anchor,
yang terkenal dengan pertanyaan tajamnya pada setiap narasumber yang ia
wawancarai. Kecerdasannya dalam mengungkap banyak fakta juga membuat acara
televisi yang ia bawakan, memiliki jumlah penonton yang cukup banyak. Siapa
sih, yang gak tahu acara Mata Najwa. Acara yang wajib ditonton bagi penyuka
politik.
Sebenarnya
profesi jurnalis sudah lazim. Namun dalam hal ini, wanita berdarah Arab
Indonesia ini memang cukup unik. Pilihan karirnya yang bertolak belakang dengan
jurusan perkuliahan yang ia ambil, kerap menjadi pertanyaan banyak orang. Nana,
panggilan akrabnya, mengawali karirnya dengan menjadi seorang jurnalis yang
terjun langsung ke lapangan.
Namanya
mulai melejit ketika bencana Tsunami terjadi di Aceh sekitar tahun 2004 silam.
Gaya bicaranya yang tegas, cara berpikirnya yang kritis, dan sisi humanis yang
tergambar di dirinya saat itu mampu menarik perhatian masyarakat. Secara
blak-blakan ia menyebutkan ketidak siapan pemerintah dalam menangani bencana di
Aceh saat itu.
Karir
wanita cerdas nan karismatik ini, semakin cemerlang ketika ia memiliki acara
televisi sendiri. Dalam acara tersebut, Nana berhasil membuat lawan bicara atau
narasumbernya kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaannya yang cukup mendalam.
Kalau gak pintar, jangan harap deh bisa jawab pertanyaan menantang Mbak Nana.
Begitulah kira-kira perumpamaannya.Totalitas serta kerja kerasnya di dunia
pertelevisian melambungkan namanya, dan karirnya pun semakin melesat dari waktu
ke waktu. Dari Nana kita bisa belajar, bahwa untuk meraih sesuatu itu memang
dibutuhkan kerja keras dan juga otak yang mumpuni. Terbukti, dengan
kecerdasannya ia mampu memukau para penonton di salah satu acara televisi yang ia
bawakan.
Artikel : https://www.gramedia.com/best-seller/biografi-najwa-shihab/
Komentar
Posting Komentar